hobi berkebun jika saya tiba-tiba ingin membuat taman bunga di halaman rumah. Selain duduk di meja menulis artikel di blog dan buku saya ingin punya kegiatan lapangan. Salah satu kegiatan outdoor yang pas untuk manusia seusia saya ya menanam bunga, bukan.
Perburuan bunga tak sulit karena tinggal membeli di penjual tanaman hias yang ada di kota. Media tanam berupa tanah dalam kemasan plastik seharga Rp.6.000 juga saya angkut ke rumah. Karena halaman sudah dialasi paving block maka bunga-buna tersebut saya tanam di pot berbagai ukuran.
Begitu pot-pot bunga sudah saya letakkan di pinggir tembok pagar langsung saya upload di instagram dan Facebook. Komentar perdana datang dari si bungsu. ” Hla kok baris begitu, kayak tentara mau parade saja.” Hla iyalah kan baru mengumpulkan bunga, belum mengaturnya.
.
Saya kini rajin membuka situs tentang tanaman bunga dan berbagai model taman. Saya mulai mengenal bahwa ada tanaman yang suka panas matahari dan ada pula yang harus ditanam di tempat yang agak teduh. Ada bunga yang harus disiram 2-3 hari sekali, misalnya bunga mawar. Sebaliknya bunga kamboja cukup dikucuri air 2-3 hari sekali agar bunganya rajin muncul.
“Setelah bunga mawar itu gugur sebaiknya pucuknya segera dipotong agar segera tumbuh tunas baru lagi,” ujar isteri saya memberikan petunjuk. Saya ikuti petunjuk itu dan memang benar adanya. Kini tunas baru mulai bermunculan.
Suatu pagi saya melihat ada yang ganjil di pelataran rumah. Paving block letaknya menjadi tidak beraturan. Ada beberapa tempat yang pavingnya agak naik sehingga tidak rata dengan paving yang lainnya. Ternyata akar pohon jambu mulai menjalar liar ke berbagai arah. Jika keliaran itu saya biarkan bisa-bisa joglo mungil rumah akan terangkat oleh akar itu.Saya memutuskan untuk memotong pohon jambu itu. Kebetulan buahnya sudah semakin banyak yang berjatuhan karena dimakan codot. Ulat pun ikut melahap daunnya.
Setelah pohon tumbang akarpun saya bersihkan. Ternyata setelah digali oleh seorang tetangga ada pot besar di dalam tanah itu. Oh itu rupanya. Pohon jambu yang ditanam di pot ternyata akarnya tak menghunjam ke tanah tetapi justeru naik dan menjalar ke mana-mana.
Makanya saya heran, pohon mangga yang berseberangan letaknya, lebih besar dan tinggi ternyata akarnya tak merusak paving. Pohon mangga Madu alias Lali Jiwo itu ditanam langsung di tanah.
Pada bekas pohon jambu itu kini saya tanam pinang merah. Selanjutnya saya tanam rumput gajah agar tampak hijau. Tak lupa saya imbuhi tanaman teh-tehan dan krokot merah sebagai pagar yang mengelilingi pohon pinang tersebut.
.
Ilmu tentang cara menanam tanaman hias ternyata banyak sekali. Mulai dari pemilihan bibit, cara menyiapkan lahan, penanaman, penyiraman, pemupukan, dan perawatannya. Tak perlu beli buku, cukup membaca dan menyalin dari artikel yang tersebar di internet.
Penjual tanaman hias pun merupakan sumber informasi yang ciamik. Ketika saya ingin membeli beberapa tanaman kecil untuk disandingkan dengan pohon pinang merah penjual tanaman bilang: “Sebaiknya Bapak bermain dengan rumput saja. Kalau dikasih tanaman pendamping nanti pandangan mata malah tidak fokus pada pinangnya, Pak.” Cakep, penjual yang baik tidak sekedar berupaya melariskan tanaman yang dijualnya tetapi juga memberikan saran yang bagus.
Bunga yang saya tanam ada juga sumbangan dari anak dan kerabat. “Itu ada bunga kelombang cinta sudah besar,” ujarnya bernada menawarkan. Dua kerabat di WA juga menawarkan pohon palm. Saya bersedia memberi ‘mahar’ Rp.50.000 tetapi kerabat tersebut bahkan memberikannya dengan cuma-cuma. Alhamdulillah.
Saya juga berburu tanaman secara online. Hal ini saya lakukan karena bunga yang saya incar belum ada di penjual tanaman hias di kota. Selain membeli kaktus saya juga ambil bougenvil warna ungu. Karena ada tambahan ongkos kirim maka harganya menjadi lebih mahal. Nggak apalah yang penting bisa mendapatkan bunga yang lumayan bagus.
Melihat aneka jenis dan bentuk pot juga iseng membuat pot dari bekas botol air zamzam yang saya bawa dari Mekkah beberapa bulan yang lalu. Ilmunya juga saya dapatkan dari internet.
.
Berbagai ragam taman bunga di internet semakin membuat penasaran. Tampilannya bagus-bagus. Mudah-mudahan saya bisa menekuni hobi ini agar hidup semakin berwarna-warni. Tentu saja saya lakukan secara bertahap agar anggaran belanja rumahtangga tidak terganggu.
Hobi apa yang sahabat tekuni saat ini?