Blogger Keren adalah blogger yang mampu menulis artikel sepanjang minimal 500 kata sambil berdiri dengan menggunakan laptop.”
Tuh kan, definisi blogger keren sangat simpel..
Ah, daripada pada pusing-pusing membahas definisi blogger keren lebih baik saya ungkapkan kriterianya. Dengan uraian tentang Siabidibame (Siapa, apa, bilamana, di mana, bagaimana, dan mengapa) kemungkinan akan lebih mudah bagi kita untuk menyimpulkan definisinya, bukan.
Dalam satu kalimat saya bisa mengatakan bahwa blogger keren adalah blogger yang profesional dan bermoral.
.
Profesional
Dalam artikel ini saya tidak mengaitkan kata profesional dengan blogger atau pekerjaan apa saja yang bertujuan untuk mendapatkan dan atau mengumpulkan uang dari kegiatan yang dilakukannya. Petinju profesional, pegolf profesional, dan lain sebagainya memang berbeda dengan mereka yang berlabel amatir. Saya lebih menekankan tentang bagaimana seseorang melakukan kegiatan atau pekerjaannya berdasarkan strata kedudukan/pangkat/jabatan, pengetahuan, dan keahlian atau ketrampilannya.
Di lingkungan militer, misalnya (halah..halah) tingkat profesional antara prajurit berpangkat kopral, sersan, kapten, kolonel, dan jenderal tentu berbeda.
Demikian pula di lingkungan blogger. Kita tentu tak bisa bilang: “Mosok blogger nggak bisa mengubah kode html?” kepada blogger yang baru ngeblog selama seminggu. Sebaliknya kita bisa menilai tingkat profesionalismenya terhadap blogger tahunan yang mengatakan: “Saya belum bisa masang link je. Maklum newbie.” Kepada blogger seperti ini kita jangan pengin njitak, cukup mengelus dada saja ya. Jangan pula menuduhnya: “Kamu pasti juga nggak tahu kan apa itu DA?”
Agar menjadi blogger yang profesional maka banyak membaca buku atau artikel blogging dan cara menulis artikel sangat dianjurkan. Selain itu jangan dilupakan melatih ketrampilan ngeblog.
Kalimat berbunyi: “Ah, saya mah nulis saja. Wong hanya untuk hiburan, menyalurkan hobi, dan mengutarakan unek-unek saja kok,” sebaiknya jangan terlalu sering diucapkan. Kelak jika ada blogger mendapat hadiah wisata ke Cina atau mendapat menerima gadget 4 pintu baru ngilerrrr.
Lalu bagaimana aplikasinya berkaitan dengan uraian di atas? Hmmm, kita ambil contoh saja seorang blogger newbie. Predikat ini saya pasang pada blogger yang baru meniti karirnya sekitar 6 bulan. Ini hanya ancer-ancer saya saja, bukan pedoman umum.
- Mengganti template (theme)
- Membuat halaman statis umumnya berisi halaman About, Sitemap, dan lain-lainnya.
- Memasang widget di sidebar.
- Memotong artikel agar yang terpampang di halaman depan hanya potongan-potongan artikel.
- Memasang gambar atau foto pada artikel.
- Memasang link pada anchor text tertentu.
- Memasang link pada gambar.
- Memasang banner di sidebar maupun pada badan artikel.
- Bermain di dashboard untuk membuat draft artikel beserta pernak-perniknya.
.
.
Bermoral
Setiap blogger, apapun tingkatannya, newbie atau blogger kawakan, selayaknya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam memainkan perannya sebagai blogger. Jika untuk meraih label profesional kita perlu banyak membaca dan berlatih maka untuk meningkatkan moralitas juga perlu ditambah kepekaan rasa pada diri kita.
Ketika seorang blogger mengutip artikel orang lain dan dijadikan tulisan di blog sendiri tanpa ijin atau menyebutkan sumbernya maka hati kita tentu akan berbicara: ”Ini bukan karya saya.” Jika kita tetap bersikukuh menerbitkannya maka kita sudah menabrak standart moral. Tak perlu repot-repot mencari referensi tentang larangan menjiplak artikel. Hati dan rasa sudah mengatakannya.
Menulis artikel yang menarik dan bermanfaat tentu layak dipedomani oleh seorang blogger yang bermoral. Ketika blogger dengan tenangnya menerbitkan artikel yang bisa memprovokasi pembacanya untuk melakukan perbuatan negatif maka moralnya sudah ternoda. Norma yang berkembang di lingkungan masyarakat selayaknya diperhatikan.
Moral yang baik juga perlu didemonstrasikan saat blogger berinteraksi dengan blogger yang lain. Dalam menulis komentar terhadap artikel blogger lain sepatutnya dilakukan dengan bijak dan santun. Komentar yang bersifat menyerang penulis apalagi sampai mengeluarkan cacian tentu kurang elok.
..
Bagaimana dengan saya?
Jika tingkat keprofesionalan blogger dibagi 3 kategori yaitu pratama, madya, dan utama maka saya masih masuk kelas pratama. itu tidak berarti saya termasuk blogger yang elek-elekan atau seenaknya. Untuk menjaga agar blog saya tetap on the right track (pada jalur yang benar) maka saya meluruskan niat, ngeblog sebagai ibadah. Dengan niat seperti itu Insya Allah kegiatan ngeblog menjadi semakin senang dan menyenangkan serta barokah.
Walaupun sudah berlabel blogger tua saya tetap ingin meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam ngeblog. Selain membaca aneka blogging saya sesekali juga mengikuti workshop misalnya acara Fun Blogging. Kegiatan ini saya anggap penting. Selain untuk menyerap ilmu juga untuk mengokohkuatkan tali silaturahmi dengan para blogger.
.
Selain menerima ilmu saya juga tak segan-segan berbagi ilmu.
Bagaimana dengan kondisi blog saya?.
Ajakan kerjasama oleh beberapa pihak saya anggap sebagai rezeki dan bonus ngeblog. Walaupun DA blog saya cukup baik namun saya tetap selektif menerima tawaran kerjasama. Hal ini juga untuk menjaga agar jumlah postingan biasa selalu lebih banyak daripada sponsored posts.
Blogger keren bukanlah blogger yang tampilannya penuh atribut dan aksesoris. Juga bukan blogger yang kapan dan di manapun berada selalu dikelilingi para sahabat serta mendapat komentar ‘Kereeeeen.’ Kekerenan blogger sebenarnya bisa diukur dari tingkat profesionalitas dan moralnya.